Di tengah situasi politik internasional yang memanas, rasanya memang hanya perdamaian yang menjadi penawar dahaga. Pemikiran utopis seperti ini bukan mustahil diwujudkan. Dunia didera krisis finansial global yang memicu campur tangan pemerintah dalam ekonomi dan dengan sendirinya mempengaruhi kebijakan politik luar negeri negara-negara yang bersangkutan. Ingatan pedih atas tragedi kemanusiaan Gaza di awal tahun ini masih membekas di pikiran kita. Mustahilkah perdamaian itu?
Obama dengan janji politik hati ke hati-nya telah memberi secercah harapan dan semangat akan perdamaian. Namun, itu belumlah cukup untuk meruntuhkan dinding penghalang menuju perdamaian abadi seperti yang kita cita-citakan. Perdamaian hanya bisa terwujud jika semua orang tergerak untuk mewujudkannya.
Di masa depan, dibutuhkan diplomat-diplomat handal untuk membawa dunia kepada perdamaian. Tidak dibutuhkan lagi kekerasan senjata dan politik yang hanya akan menimbulkan dampak yang berkepanjangan. Pemuda-pemuda dengan semangat perubahan sangat dibutuhkan dunia ini. Diplomasi yang dilakukan generasi muda lewat berbagai media merupakan ikatan yang tak kenal jarak dan kewarganegaraan.
Peran media sebagai penghubung kaum muda di seluruh penjuru dunia telah menyebabkan suatu tren internasional. Beragam interaksi yang sebagian besar dilakukan oleh kaum muda memenuhi berbagai jejaring pertemanan. Hampir semua interaksi ini bersifat positif dan mendorong pada suatu titik pengharapan: PERDAMAIAN. Inilah saatnya, Diplomasi Pemuda untuk Perdamaian Dunia!!!
No comments:
Post a Comment