Tuesday, December 01, 2009

Penyimpangan Politik LN dan Diplomasi RI pada masa Demokrasi Terpimpin

BAB I
PENDAHULUAN

Penyimpangan Politik Luar Negeri Indonesia pada Masa Demokrasi Terpimpin

A. Latar belakang masalah
Krisis yang terjadi pada masa Demokrasi Liberal mendesak presiden Soekarno unruk mengambil langkah pengamanan. Dalam langkah pengamanan tersebut, dikeluarkanlah Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang berisi :
• Pembubaran konstituante
• Berlakunya kembali UUD 1945
• Tidak Berlakunya UUDs 1950
• Pembentukan MPRS dan DPAS
Dekrit presiden itu juga merupakan awal dari masa Demokrasi Terpimpin. Pengeluaran Dekrit Presiden tersebut merupakan harapan baru bagi rakyat Indonesia dalam penyelesaian masalah-masalah yang terjadi di dalam negeri. Namun pada kenyataannya, harapan itu tidak terwujud karena banyaknya penyimpangan-penyimpangan yang terjadi pada pelaksanaannya. Penyimpangan yang paling mendasar adalah tidak dilaksanakannya UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Hal itu dibuktikan dengan adanya pemusatan kekuasaan pemerintah pada Soekarno. Bahkan kekuasaan Soekarno itu disalahgunakan ketika Soekarno memembentuk MPRS berdasarkan Penetapan Presiden No. 2 tahun 1959 dan DPAS yang seharusnya dilaksanakan melalui pemilu.
Pemusatan kekuasaan pada Soekarno tidaklah menguntungkan bagi Indonesia. Hal itu dikarenakan pengambilan kebijakan-kebijakan didasarkan pada keputusan Soekarno dengan paham-paham yang dianutnya. Apabila ada yang tidak setuju dengan kebijakan yang dilakukan Soekarno, maka akan segera disingkirkan dari pemerintahan. Bahkan dengan MPRS bentukannya, Soekarno dijadikan presiden seumur hidup dalam rangka pembulatan kekuasaan pada masa demokrasi terpimpin Hal ini menyebabkan fungsi MPRS yang seharusnya menjadi kontrol pemerintah tidak berjalan dengan baik.
Penyimpangan pada masa Demokrasi Terpimpin tidak hanya terjadi di dalam negeri saja, tetapi juga dilakukan pada pelaksanaan politik luar negeri Indonesia. Perubahan haluan politik luar negeri Indonesia dari bebas aktif menjadi lebih mendekat pada blok komunis khususnya Uni Soviet.

B. Perumusan Masalah
• Apa yang menyebabkan politik luar negeri Indonesia cenderung dekat kepada Uni Soviet (Komunis)?
• Apa bentuk hubungan yang dilakukan Indonesia dengan Uni Soviet pada Masa Demokrasi terpimpin?
• Dampak apa yang ditimbulkan oleh peningkatan hubungan Indonesia-Uni Soviet terhadap Indonesia?

C. Kerangka Teori

Sejak awal penerapan Demokrasi Terpimpin memang sudah terjadi banyak penyimpangan. Hal itu juga terjadi pada pelaksanaan politik luar negeri. Berdasarkan UUD 1945, haluan politik Indonesia adalah bebas aktif. Dan itu dilanggar Soekarno dengan mendekat kepada blok negara-negara komunis khususnya Uni Soviet.
Soekarno melakukan pendekatan kepada blok timur karena Soekarno membutuhkan bantuan berupa dana dan bantuan alat-alat militer untuk menyelesaikan masalah di Irian Barat.
Pada tahun 1961-1964 terjadi hiper-inflasi yang sangat mengguncang perekonomian Indonesia. Dengan begitu, Indonesia semakin bergantung kepada Uni Soviet . Kedekatan ini juga mempengaruhi perkembangan paham komunis yang ada di Indonesia (PKI).


BAB II
PEMBAHASAN

A. Penyebab Kedekatan Indonesia dengan Uni Soviet

1. Amerika dan sekutunya cenderung lebih pro kepada Belanda. Hal ini dikarenakan Amerika, Inggris, Belanda dan Rusia dulunya merupakan sebuah sekutu dalam perang dunia kedua yang menghadapi Jerman, Italia dan sekutunya.
Dalam pemberontakan PPRI, ditemukan fakta bahwa Amerika membantu para pemberontak PPRI untuk melakukan kudeta. Hal ini dibuktikan dengan ditembaknya sebuah pesawat terbang Amerika yang dikemudikan oleh Allan Pope, yang kemudian pilot ini tertangkap dan dihukum mati oleh republik. Peristiwa itu telah meninggalkan suatu perasaan yang tidak enakdan membuat Soekarno serta banyak pemimpin lainnya cenderung menganggap Amerika sebagai suatu kerugian yang besar daripada yang biasanya terjadi pada antar negara-negara berkembang lainnya.

2. Uni soviet dan Republik Rakyat Cina bersedia memberi bantuan kredit kepada Indonesia sebesar 400 juta US$ yang dapat diangsur dalam tempo 10 tahun.

3. Umumnya negara-negara Barat (Perancis, Inggris dan Belanda) adalah negar-negar imperealis, sedangkan Soekarno dan bangsa Indonesia umumnya mempunyai sifat anti-imperialisme dan anti-kolonialisme sebagai akibat dari penjajahan bangsa Barat terhadap Indonesia. Hal ini diperburuk dengan adnya masalah Malaysia yang menurut Soekarno merupakan sebuah negara colonial bentukan Inggris yang merupaan sekutu Amerika. Pembentukan negara Malaysia oleh Inggris merupakan penghinaan yang besar bagi Bangsa Indonesia. Hal ini dimanfaatkan oleh PKI untuk melakukan demo turun ke jalan-jalan dalam demonstrasi besar-besaran mnentang Malaysia. Ini tentu saja akam menimbulkan suatu doktrin pada masyarakat untuk membela komunis. Selain peristiwa pembentukan negara colonial oleh Inggris, Kecenderungan untuk anti-Barat dan dekat dengan soviet adalah masalah Vietnam. Sebagai salah satu negara berkembang dikawasan Asia Tenggara, Indonesia tentu saja menaruh simpati terhadap Vietnam dan anti-Amerika yang menyerang Vietnam. Reaksi anti-amerika pun muncul didalam masyarakat Indonesia. Cina dan Uni Soviet sangat memuji tindakan Soekarno .

4. Bantuan peralatan persenjataan yang diberikan Uni Soviet harganya lebih murah dan kadang-kadanag lebih berkualitas.
Sedangkan senjata pada waktu itu dibutuhkan segera oleh Indonesia karena akan digunakan untuk melawan Belanda dalam perebutan wiliyah Irian Barat. Pembelian senjata ini dilakukan Indonesia karena Indonesia sadar kekuatan militer mereka lebih lemah dan tidak memungkinkan untuk mengahdapi Belanda tanpa adanya pembelian dan pembaharuan system persenjataan. Salah satu peralatan canggih yang dibeli Indonesia dari Uni Soviet adalah sebuah kapal penjelajah berat bernama KRI Irian. Selain itu Indonesia juga mengirimkan para pemudanya ke Uni Soviet untuk menjalani latihan agar dapat menggunakan senjata-senjata cangih tersebut.

5. Cepatnya perkembangan ide komunisme yang dibawa PKI juga merupakan salah satu factor mengapa Indonesia lebih dekat dengan Uni Soviet. PKI dalam masa ini dapat berkembang dengan cepat dikarenakan oleh sikap PKI yang cenderung untu membela rakyat kecil. Banyak orang yang bergabung dengan PKI karena ekonomi Indonesia pada waktu itu sedang sulit dan biaya untuk hiduppun semakin sulit. PKI datang dengan ideologinya yang seakan-akan pro rakyat miskin dan dapat membawa perubahan kepada masyarakat golongan bawah untuk mengambil alih kekayaan dari orang kaya dan membaginya secara merata, dan dihapuskannya korupsi. Bahkan Soekarno sempat pro dan terpengaruh oleh paham komunisme. Soekarno sangat memuji-muji system satu partai yang ada di Uni Soviet dan beliau lebih menyukai struktur seperti itu . PKI juga telah melakukan infiltrasi ke tubuh angkatan darat.

B. Bentuk Hubungan yang Dilakukan Antra Indonesia dengan Uni Soviet Selama Demokrasi Terpimpin

Hubungan Indonesia dengan Uni Soviet mencapai puncaknya pada masa Demokrasi Terpimpin, terutama pada upaya konfrontasi Pembebasan Irian Barat. Hubungan Indonesia-Soviet mencapai pada tingkatan baru setelah dalam upaya Indonesia mencari bantuan senjata guna menghadapi konflik dengan Belanda, Jendaral Nasution berhasil mengadakan perjanjian jual-beli senjata dengan Pemerintah Uni Soviet senilai 2,5 miliar dollar AS dengan persyaratan pembayaran jangka panjang di Moskwa pada bulan Desember 1960 setelah sebelumnya gagal ketika Jendral Nasution meminta bantuan Amerika Serikat. Setelah pembelian itu, TNI mengklaim bahwa Indonesia memiliki angkatan udara terkuat di belahan bumi selatan. Selain bantuan kredit senjata, bantuan militer Uni Soviet termasuk juga pelatihan perwira TNI ke akademi militer di Moskwa dan Leningrad. Selain itu, Uni Soviet juga mengirimkan 1000 instrukturnya ke berbagai daerah di Indonesia.

Kedekatan hubungan Indonesia-Soviet juga nampak dari kunjungan yang dilakukan PM Uni Soviet Nikita Kruschev ke Indoensia 18 Februari hingga 1 Maret 1960. bentuk lain kedekatan hubungan Indonesia dengan Uni Soviet adalah banyaknya dilakukan penandatangan perjanjian antara Indoensia-Soviet baik di bidang ekonomi, perdagangan, politik, budaya, dan finansial. Termasuk di dalam bantuan Uni Soviet untuk Indonesia adalah dibangunnya Rumah Sakit Persahabatan di Jakarta, Stadion Senayan, serta 2 reaktor nuklir percobaan. Bentuk kedekatan lain antara Indonesia dan Uni Soviet dapat dilihat dari pernyataan Presiden Soekarno pada Februari 1960 yang menyatakan bahwa persahabatan antara Indonesia dan Uni Soviet tidak hanya sebatas persahabatan formal antarnegara, tetapi persahabatan yang terhubung dari hati ke hati .

Hubungn Indonesia-Uni Soviet mulai menurun pada akhir masa demokrasi terpimpin. Uni Soviet tidak memberi bantuan pada Indonesia pada masa konfrontasinya dengan Malaysia, berbeda ketika dahulu Uni Soviet bersedia membantu Indonesia mengkonfrontasi Belanda.

C. Dampak yang Ditimbulkan

Hubungan Indonesia dengan Uni Soviet yang erat pada masa Demokrasi terpimpin tentu menimbulkan dampak tersendiri bagi Indonesia. Dampak ini dapat kita lihat pada catatan sejarah. Hal yang paling menyolok adalah berkembangnya ideologi komunis di Indonesia. Fenomena munculnya Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan dampak nyata eratnya hubungan Indonesia dengan Soviet pada masa itu. Meski komunisme bukan merupakan hal baru karena pada masa perjuangan kemerdekaan pun sudah ada partai yang berhaluan komunis. Menguatnya komunisme merupakan konsekuensi logis dari condongnya politik luar negeri Indonesia kepada Soviet.
Soviet sebagai kutub komunisme dunia mencoba mencari pengaruh di negara-negara lain. Setelah menyebarkan di China, Korea Utara dan Vietnam, Indonesia menjadi target selanjutnya. Soviet memanfaatkan ketegangan Indonesia dengan dunia barat untuk mengadakan hubungan yang intensif. Menguatnya Partai Komunis di Indonesia semakin mempererat hubungan Indonesia dengan Soviet, selain dengan negara-negara komunis lain. Hal ini kemudian menimbulkan poros Jakarta-Kremlin, Jakarta-Phnom Penh- Peking, yang semuanya merujuk pada kekuatan komunisme dunia.
Dominasi PKI dalam segala urusan politik Indonesia kemudian melahirkan Nasakom. Amerika Serikat (AS) memandang perkembangan komunisme di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan. Upaya untuk mematikan pergerakan komunis di Indonesia berdampak pada semakin memburuknya hubungan dunia barat dengan Indonesia. Isu komunisme yang sangat sensitif ini kemudian semakin mengucilkan Indonesia dalam pergaulan dengan dunia barat. Hal ini semakin memperjelas kecenderungan politik luar negeri Indonesia ke arah Soviet.
Namun, dampak yang ditimbulkan dari condongnya Indonesia kepada Uni Soviet tidak selalu dipandang negatif. Eratnya hubungan kedua negara bukan tanpa menimbulkan keuntungan bagi Indonesia. Indonesia dapat memperoleh senjata dari Soviet setelah embargo dijatuhkan AS. Senjata ini berguna untuk memperkuat tentara Indonesia yang selama ini hanya mengandalkan senjata peninggalan Jepang. Presiden Soekarno melakukan kunjungan kenegaraan ke Uni-Soviet pada tahun 1956 yang menghasilkan pengiriman tujuh mahasiswa Indonesia pergi ke Moskwa tahun berikutnya. Kemudian dibuat nota kesepahaman di bidang perdagangan dan teknik pada tahun 1959, realisasi pembangunan fakultas teknik di Ambon, dan Stadion Senayan oleh Pemerintah Uni Soviet. Perdana Menteri Uni Soviet Nikita Kruschov berkunjung ke Indonesia pada tahun 1960. Hubungan meningkat intensitasnya pada tahun 1961, dengan ditandatanganinya kontrak bantuan Uni- Soviet untuk membangun dua reaktor nuklir di Indonesia, serta pembebasan Irian Barat.
Dampak dari eratnya hubungan Indonesia dengan Soviet di masa lalu masih bisa dilihat sampai sekarang. Setelah sempat menjauh pada awal Orde Baru, namun kemudian hubungan berlangsung normal. Hingga posisi Uni Soviet digantikan oleh berdirinya Rusia, hubungan Indonesia dengan negara terluas ini terus dibangun. Khusunya di bidang aeronautika, Rusia merupakan mitra Indonesia. Kerjasama dengan Rusia menyepakati peluncuran beberapa satelit Indonesia. Rencana pembangunan stasiun peluncuran satelit di Pulau Irian juga melibatkan kerjasama kedua negara. Kini hubungan Indonesia dengan Soviet (Rusia) memasuki babak baru setelah era komunisme di masing-masing negara berakhir.



BAB III
Kesimpulan

Dalam masa Demokrasi Terpimpin, kekuasaan yang tidak terbatas pada Soekarno membuat Soekarno bebas menentukan kebijakan-kebijakan yang tidak perlu mendapat dukungan dari aparat negara lain. Hal itu menyebabkan banyak terjadi penyelewengan / penyimpangan kebijakan. Hal yang sama juga terjadi pada arah kebijakan politik luar negri pada masa itu.
Politik luar negeri Indonesia yang seharusnya bersifat bebas aktif, berubah menjadi berpihak kepada .blok komunis (Uni Soviet). Keberpihakan itu dilakukan dalam rangka meminta bantuan dalam penyelesaian kebutuhan-kebutuhan dalam negeri seperti pinjaman dana untuk mengatasi krisis, bantuan militer dalam rangka pembebasan Irian Barat, dan juga untuk mengembangkan pergaulan politik luar negeri Indonesia di dunia internasional.
Bentuk kerjasama yang dilakukan lebih banyak mengarah ke bidang militer (penjualan alat-alat perang, pelatihan militer) dan bantuan ekonomi (pinjaman dana). yang kemudian selain berdampak pada sedikit terbantunya masalah dalam negeri untuk sementara, juga semakin berkembangnya paham komunis di Indonesia yang pada akhirnya menumbangkan masa Demokrasi Terpimpin dan juga melengserkan Soekarno sebagai Presiden Republik Indonesia.

No comments:

Ack d'Avenged

My photo
Wates, Kulon Progo, DIY, Indonesia
Academic people but love practical things! let's sharing knowledge guys! from Indonesia with rocks!!! follow me on twitter @lilikprasaja